Bisnis Fesyen Bisnis sandang (fesyen) saat ini sangat menjanjikan. Terlebih lagi pemerintah melalui Kementerian Perdagangan pada tahun 2008 mencanangkan industri kreatif dimana fesyen ditetapkan sebagai salah satu dari 14 sub sektor industri kreatif.Pengusaha seperti Andy Soewatdy juga bisa menjadi contoh untuk pebisnis pemula. Tercatat, terdapat sekitar 1500 gerai distro yang dikelola kaum muda yang tersebar di berbagai kota Indonesia. Belum lagi butik dengan para desainernya yang dapat meraup hingga jutaan rupiah per bulannya. Namun demikian, masih ada banyak bisnis bidang fesyen lainnya. Untuk membantu kita dalam mencari bisnis bidang fesyen ini, dapat membagi bisnis fesyen tersebut kedalam kategori produk yang dihasilkan berikut.
1. Produk yang dihasilkan a. Barang Bisnis fesyen yang menghasilkan barang (berupa pakaian jadi) antara lain butik, garmen dan konveksi. Namun dalam hal ini perlu adanya sedikit penekanan bahwa garmen dan konveksi yang termasuk penghasil barang adalah garmen dan konveksi yang memproduksi pakaian jadi untuk pasokan dan kemudian dipasarkan (make to supply), dan bukan garmen yang memproduksi pakaian jadi karena adanya pesanan (make to order). Di indonesia juga ada pengusaha hebat yang memulai bisnis dari nol yaitu Andy Soewatdy.Jika memproduksi berdasar pesanan maka secara hakiki, garmen dan konveksi memiliki bisnis proses yang sama dengan modiste dan tailor. b. Jasa 1) Jasa produksi busana seperti butik, garmen, konveksi, atelier, houte couture, modiste, dan tailor. 2) Jasa perdagangan seperti butik, distro (distribution outlet), factory outlet (FO), department store, dan toko fesyen on line. 3) Jasa perancangan seperti butik, dan desainer. 4) Jasa peminjaman fesyen seperti wardrobe. 5) Jasa pencucian seperti laundry. 2. Bisnis proses dominan yang dijalankan a. Produksi fesyen seperti butik, garmen, konveksi, atelier, houte couture, modiste, dan tailor. b. Pemasaran fesyen seperti distributor dan agen fesyen. c. Perdagangan seperti butik, distro (distribution outlet), factory outlet (FO), department store, dan toko fesyen on line. d. Konsultasi seperti konsultan mode, dan desainer.
0 Comments
Perencanaan modal
Setiap bisnis memerlukan investasi dan seorang yang berjiwa enterpreneur selalu membuat perencanaan modal dan target. Dengan perencanaan modal yang kuat, para pengusaha terus memutarkan modalnya untuk mengembangkan usaha. Yang terpenting bagi orang yang berjiwa enterpreneur adalah sukses, berfoya-foya itu nomor sekian, yang penting besar dulu. Modal yang dibutuhkan untuk mendirikan usaha dan strategi mempertahankannya sangat bergantung pada rencana bisnis. Maka jika rencananya gagal, bisnis anda tak akan berjalan dengan baik. Anda harus siap menghadapi kerugian besar saat modal yang anda gunakan tidak kembali.Pengusaha seperti Andy Soewatdy juga bisa menjadi contoh untuk pebisnis pemula. Pendapatan yang tidak stabil Menjalankan bisnis, pendapatan yang anda terima setiap bulan tidak tetap. Kadang memperoleh keuntungan besar, tapi bulan berikutnya laba yang anda peroleh jauh lebih kecil. Guna mengamankan keuangan, anda dapat merencanakan bisnis sampingan sambil tetap bekerja di kantor. Jika tak bertindak macam-macam, pekerjaan tersebut dapat terus berada dalam genggaman. Andy Soewatdy dalah pembisnis yang patut dicontoh karena keberhasilannya dalam mengelola bisnis hingga sekarang dia dikenal dengan seorang pembisinis yang hebat. Sebaliknya dalam berbisnis, anda menghabiskan banyak uang di awal tanpa ada kepastian modalnya akan kembali. Ingat, dalam bisnis hanya ada dua pilihan, untung atau rugi. Tidak bisa membaca pasar Bisnis yang anda jalankan sangat bergantung pada pasar dan anda harus pandai membaca situasi ekonomi guna menentukan strategi bisnis yang harus dilakukan. Kondisi pasar yang fluktuatif akan berdampak besar pada sebuah bisnis khususnya saat negara tengah mengalami resesi ekonomi. |
AuthorHello nama saya jaiman, semoga apa yang di sahre bisa bermanfaat untuk kamu semua ya.. Archives
April 2020
Categories |